Saturday, July 28, 2007

Sinetron Anak

Booming-nya sinetron anak-anak memberikan variasi tontonan bagi anak-anak kecil yang rindu akan tontonan khas mereka.Sinetron-sinetron anak seperti Candy, Eneng dan Kaos kaki Ajaib, Eneng, si Entong dan lain-lain memberikan alternatif lain diantara sinetron dewasa dan remaja yang banyak bertebaran di stasiun-stasiun TV.Tetapi, apakah sinetron anak-anak tersebut sudah layak dikonsumsi untuk anak-anak kecil terutama anak-anak berusia 6-13 tahun?
Sedikitnya sinetron anak-anak yang cocok untuk mereka tak banyak memberikan variasi tontonan.Penulis memperhatikan hanya Eneng dan kaos kaki ajaib-lah yang pantas untuk dikonsumsi anak-anak kecil yang butuh tontonan untuk anak-anak berusia 6-13 taon.Sedangkan Candy, Eneng, dan lain-lainnya kurang bagus untuk tontonan anak-anak berusia tersebut.
Sudah lama penulis memperhatikan sedikitnya acara anak membuat anak terpaksa menonton film atau acara yang kurang cocok untuk dikonsumsi.Seperti acara Smackdown, hingga acara-acara sinetron bertema dewasa dan remaja yang banyak menyajikan makian, kekerasan hingga percintaan tingkat dewasa.Jarang ada sinetron anak yang mengisahkan dongeng, kepahlawanan, persahabatan, perjuangan, keceriaan ataupun hal-hal yang harus ditanamkan sejak dini bagi anak-anak kecil.
Nah, Eneng dan Kaos Kaki Ajaib menceritakan kisah Eneng yang dibantu kaos kaki ajaibnya yang dapat berbicara dan dapat mengeluarkan alat-alat ajaib yang dapat membantu Eneng dalam kehidupan sehari-hari.Kisahnya sendiri sangat ringan, mengalir, dan khas anak-anak, sesekali juga diselipi humor-humor anak kecil, dan tingkah polah anak kecil yang polos.Penulis memperhatikan, jarang ada adegan percintaan, kekerasan ataupun makian-makian orang-orang dewasa.Yah, khas seperti Doraemon-lah.
Sedangkan Candy dan Eneng kurang memenuhi kriteria diatas.Ceritanya sendiri emang ringan, tetapi terkadang diselipi oleh adegan kekerasan, makian, dan permusuhan.Sinetron ini juga ada adegan percintaan yang kurang layak ditonton oleh anak-anak kecil.Kalo kata penulis seh, dua sinetron ini dikategorikan sinetron remaja (setingkat SMU atau kuliahan), dan bukannya sinetron anak-anak, meski pemerannya masih berusia belia banget.
Penulis jadi inget ketika masih kecil dulu.Acara-acara anak berupa kartun anak-anak yang mendidik, serta panggung gembira (acara lagu-lagu untuk anak) masih menjadi porsi besar di TVRI.Setelah stasiun TV banyak, eh malah acara anak-anak ditinggalin.Acara TV sekarang banyak mementingkan rating dan sharing hingga komersialisasi yang berlebihan sehingga melupakan acara untuk anak yang (mungkin) banyak menghabiskan waktu mereka di depan TV.

2 comments:

Anonymous said...

Sinetron anak2 yang itu kebanyakan ngayal. Takutnya, jangan2 ntar kebawa ampe besar. Berhayal, tanpa bekerja bisa dapet duit :d
wakakakk.. :p
Moga2 aja muncul sinetron yang lebih mendidik.

Toim said...

klo ngayalnya utk hal2 bagus ya gpp, kayak kapten tsubasa....
emang klo utk anak hrs bisa ber-fantasi ke arah hal positip