Tuesday, November 20, 2007

Kontes Adu Bakat yang Membosankan

Banyak grup-grup band dan penyanyi solo yang bertebaran di Indonesia, dan masing-masing mempunyai ciri khas dan imej sendiri-sendiri, dan tentu saja dengan hits andalan mereka.
Ada saja cara-cara mereka untuk menarik perhatian masyarakat.Dimulai dengan lirik-lirik yang sedikit "nakal" sampai yang murahan.Ada pula yang menarik perhatian dengan cara berdandan yang aneh-aneh.Tujuan mereka cuman satu, bagaimana menancapkan image mereka di pikiran masyarakat.Sukur-sukur bisa terkenal.
Anak-anak muda dan masyarakat sekarang lebih memikirkan bagaimana cara mereka terkenal dengan cepat dan cara cepat itu adalah dengan menjadi anak band atau menjadi penyanyi.Jalan mereka bermacam-macam.Ada yang mendirikan band dan menjadi ngetop, ada juga yang mengikuti audisi kontes idol-idolan, dan ada juga yang menyanyi beserta orang tua mereka.Segala cara mereka tempuh agar menjadi populer dan dikenal masyarakat.
Tentunya aq ndak boleh sirik (ya iyalah, nyanyi aja pales).Tetapi yang perlu diperhatikan adalah begitu banyak acara kontes-kontesan adu bakat berupa nyanyi atau bermain band indie lewat jalur tersebut membuat aq bosan.Karena format yang digunakan ya itu lagi, itu lagi.Dan parahnya terkadang memakai polling SMS untuk memilih yang terbaik.Semakin banyak SMS yang dikumpulkan oleh suatu kontestan, maka semakin besar peluang kontestan tersebut menjadi juara.Yang terbaik adalah yang paling banyak mengumpulkan SMS, sehingga yang benar-benar terbaik tidak ditentukan oleh kualitas penyanyi atau band.Peran juri pun tidak berpengaruh banyak bahkan bisa dikatakan nol besar.Meski seorang penyanyi atau sebuah band dicela atau dikritik habis-habisan, jika mereka mempunyai basis penggemar yang kuat, maka bisa dipastikan mereka akan menang.
Bisa dikatakan acara-acara yang mengusung tema-tema demikian akhirnya menjurus kepada pembodohan publik dan ajang pengerukan uang lewat polling SMS.Siapa yang diuntungkan? tentu saja stasiun TV kampred yang menayangkan acara tersebut dan partner mereka.Setelah mereka berhasil mengeruk keuntungan dari SMS yang masuk, maka siap-siaplah artis atau band yang diorbitkan lewat acara-acara semu tersebut di "blow-up" sementara, dan jadilah mereka seperti komet.Cepat datang dan cepat pula pergi.Setelah kontrak mereka habis, maka mereka akan dicampakkan seperti barang rongsokan!
Tetapi suatu hal yang pasti, artis-artis pendatang baru yang datang lewat jalur kontes adu bakat idol-idolan apalagi yang memakai SMS, mereka tidak akan terkenal lama.Berbeda dengan mereka-mereka yang merintis dengan jalur yang murni mereka usahakan sendiri.Mereka akan terkenal lebih lama dan langgeng di jagat hiburan.Percayalah!!!

5 comments:

Anonymous said...

hehehe. iya sama. gw juga dah bosen sama kontes2 begituan :D

trus masalah lama/engga nya kepopulera itu... hmmm.. kalau menurut pandangan nisa sech, yang meniti karir dari nol (bukan dari kontes) juga palingan populernya cuma beberapa bulan aja kok. ga da bedanya sama yang ikutan kontes ;P gimana2 juga tetep aja yang nentuin populer to engga itu, dari karyanya sendiri.. bukan dari kontes or engga^^ --> huhuhu nisa sotoy

Toim said...

Biasanya klo menang kontes2-an gitu, di blow up sementara, inilah idola kita, inilah juara kita, bla bla bla.Tapi, liat aja, abis itu dikasi album yg lagunya jelek2 dan promo-nya kurang bgt, hasilnya? yah bs diliat kan?

Tukang Donlot said...

mereka lupa kalo ngeblog juga bisa bikin mereka jadi ngetop..hohoho!

Toim said...

iya, tp luamaaa bgt :P

Ade Malsasa said...

Kembalilah tahta rock 'n roll Indonesia. Singkirkan smua musik yang tidak bermutu!

Mana Arul Efansyah?
Mana Eet Sjahranie?
Mana Eki Lamoh?
Maana Heri Batara?
Mana Ucok harahap?
Mana Ian Antono?

Kembalilah Tielman Broothers...
Kembalikan kebebasan mencipta seni, seni sejati yang berasal dari hati...

Bukan uang atau popularitas...
Selamat tinggal pembodohan publik...