Friday, January 4, 2008

Untuk Apa Zikir Bersama?

Di mana-mana aq liat ketika ada suatu permasalahan yang menimpa negara kita, semisal ketika ada bencana alam berupa lumpur, gempa, banjir atau renungan memperingati hari atau peristiwa tertentu (seperti peringatan Tahun Baru kemarin) , masyarakat Indonesia lebih memilih untuk mengumpulkan banyak warga dan melakukan zikir bersama.Mereka lalu banyak mengucapkan zikir-zikir dan doa-doa yang dipandu oleh seorang imam dan melakukannya dengan khusyuk dan khidmat.Bahkan tak sedikit dari mereka mengucurkan air mata kesedihan dan menangis pertanda pasrah kepada Allah SWT.
Cara ini tak salah tapi menurutku kurang tepat untuk dilakukan oleh masyarakat Indonesia.Bukan zikirnya yang salah, tapi alangkah lebih baiknya lagi kita lebih banyak berusaha dan bekerja lebih keras daripada melakukan banyak zikir dan doa, beramai-ramai lagi.Karena Allah SWT telah ber-firman, bahwa Allah SWT tidak akan mengubah nasib suatu kaum atau masyarakat, jika mereka tidak mengubah nasib mereka sendiri.Alangkah naif-nya kita dengan banyak berzikir dan berdoa lalu berharap Allah SWT akan menolong kita tapi kita melupakan bentuk yang lebih nyata dan konkrit yaitu dengan bekerja.
Solusi dari banyak permasalahan di Indonesia menuntut pemerintah dan rakyat Indonesia merencanakan dan mengatasi permasalahan tersebut dengan kerja dan memperbanyak ide-ide untuk menanggulangi seluruh permasalahan tersebut, tanpa menafikan peran Allah SWT didalamnya.
Berdoa tentunya harus dan wajib dilakukan karena kita adalah makhluk Allah SWT yang lemah dan tak berdaya tanpa pertolongan-Nya.Doa merupakan senjata umat Islam untuk memberi kekuatan spiritual di dalam hati dan pikiran untuk mengimbangi kekuatan fisik yang prima.
Zikir atau doa tersebut hendaknya dilakukan dengan bentuk nyata seperti lafal "SubhanAllah" yang sering kita ucapkan sehari-hari dengan cara menerapkan hidup bersih dan rapi di kehidupan kita, karena makna SubhanAllah sendiri adalah Maha Suci Allah.Tapi nyatanya, Indonesia menuai bencana dengan banyak berbuat "kekotoran" dan "ketidak rapian" masyarakat yang menghuni negeri ini.Itu tandanya zikrullah yang dilafalkan hanya sebatas di bibir saja tanpa merasuk ke perbuatan nyata di kehidupan.Dan, tentunya masih banyak lagi lafal-lafal zikir yang enteng diucapkan oleh lidah kita tapi sering kita lupakan di prakteknya sehari-hari.

3 comments:

Anonymous said...

Bencana itu semua terjadi karena kezaliman manusia. http://rosyidi.com/bencana-azab-atau-cobaan/
Surat Al-Qasas ayat ke 59 : "…..dan tidak pernah (pula) Kami membinasakan kota-kota, kecuali penduduknya dalam keadaan melakukan KEZALIMAN".

Toim said...

yah, kita emang bnyk berbuat kezaliman, terutama ama lingkungan

Anonymous said...
This comment has been removed by a blog administrator.