Thursday, January 24, 2008

Memaafkan Soeharto

Akhir-akhir ini, kondisi mantan presiden Indonesia yang kedua yaitu Soeharto semakin membaik meski belum bisa dikatakan sehat.Hal itu menjadikan sebagian masyarakat menginginkan perlakuan hukum atas perbuatan Soeharto untuk mendapat keadilan yang setimpal.Publik Indonesia terpecah menjadi dua antara memaafkan Soeharto dan yang menuntut perlakuan Soeharto agar dihukum sesuai kejahatan yang dilakukannya selama berkuasa.Bahkan ada tokoh yang ngomong, bahwa negeri ini bukan negeri halal bi halal, yaitu gampang memaafkan orang begitu saja tanpa proses hukum yang jelas.
Kalo menurut aq sih, aq lebih setuju untuk memaafkan Soeharto dan diampuni dosa-dosanya di masa lampau.Mengapa?

Pertama, Setiap manusia terlebih Soeharto mempunyai jasa baik maupun dosa besar yang mungkin manusia berat untuk mengampuni.Soeharto diduga terlibat kejahatan kemanusiaan dalam peristiwa Tanjung Priok, Semanggi, Trisakti, Malari dan lain-lain.Tetapi, Soeharto pun mempunyai andil pada Indonesia untuk menjadikan negeri kita ini aman, ber-suasana kondusif dan minim demo.Soeharto juga mempunyai program Pelita (Pembangunan Lima Tahun) yang bisa dikatakan tidak gagal untuk dijadikan blue print pembangunan bagi Indonesia.Soeharto juga berhasil menjadikan Indonesia sebagai negara yang ber-swasembada beras sehingga kita jarang kekurangan apalagi mengimpor beras dari negara lain.Dan tentunya masih banyak lagi jasa-jasa lain dari Soeharto yang tak bisa aq jelaskan satu-satu disini.

Kedua, Kasus-kasus Soeharto sudah lama sekali menganggur (sekitar 10 tahunan) dan sulit sekali untuk ditelusuri lebih lanjut.Bukti-bukti kejahatan Soeharto pun sulit ditindak lanjuti karena sudah lama ngendon di gudang atau mungkin sudah dimusnahkan.Aq sendiri tak yakin bahwa pengadilan Indonesia yang mempunyai hukum sangat lemah ini bisa "menggigit" Soeharto.Apalagi, ia pun didukung oleh tim yang terdiri dari pengacara-pengacara handal yang siap menjadi tameng hidup Soeharto.

Ketiga, Dendam terhadap Soeharto tak akan memuaskan dahaga dan akan membuat kita berputar-putar di lingkaran yang tanpa ujung.Semakin ditindak lanjuti, semakin kusut dan membingungkan.Itu akan menghabiskan energi dan waktu.Banyak masalah di Indonesia ini yang perlu ditindak lanjuti lebih serius daripada hanya berkutat pada masalah hukum Soeharto, seperti harga kedelai dan sembako yang meroket, masalah Ahmadiyah, dan berjuta masalah lainnya.Jangan bilang aq gak mempunyai empati terhadap keluarga yang ditinggal saudara, ayah, ibu atau anaknya yang terkait kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Soeharto, karena seperti yang aq bilang tadi, hukum Indonesia hanya bisa menggigit kasus-kasus kecil, tapi tidak untuk kasus-kasus besar apalagi kasus kejahatan kemanusiaan & KKN Soeharto.

Keempat, Hendaknya kasus hukum yang dilakukan Soeharto menjadikan pelajaran bagi kita terutama bagian hukum dan perundang-undangan untuk menyusun undang-undang yang lebih efektif dan optimal untuk menjaring pelaku kejahatan apapun kasusnya.Seperti yang diketahui, kasus-kasus korupsi, kejahatan perdata dan pidana di Indonesia banyak yang tidak terganjar secara setimpal sehingga menimbulkan rasa ketidak adilan.

Kelima, Soeharto pun sudah mengalami "karma" dengan mengalami sanksi sosial berupa hilangnya rasa aman ketika bepergian ke luar dan juga sakit berkepanjangan yang mengakibatkan dirinya harus bolak-balik masuk rumah sakit.Organ-organ di tubuhnya banyak yang mengalami penurunan secara drastis.Bahkan, hidupnya pun banyak disokong oleh alat-alat kedokteran yang tidak nyaman serta menyakitkan.Belum lagi, dua anak lelakinya tersandung masalah.

9 comments:

Unknown said...

huhuhuhu... iya kasihan.. :(

Toim said...

kasihan? ya iyalah :) namanya jg orang sakit, klo br sembuh trus diburu2 pengadilan pulak

Anonymous said...

Tambah satu lagi ya.
Keenam, karena yg punya blog ini namanya mirip anaknya.
hehehe..
becanda. Jangan marah ya. :)

Aku juga keluarga Cendana koq. Soalnya nenekku rumahnya di jalan Cendana, tapi bedanya bukan Cendana yg di Jakarta. :))

Toim said...

hehehe, bs aja kmu, Gam!!

Anonymous said...

Ton,
akhirnya...
i found you...

iyah...
HiDuP sHinigamiToim...!!

[lho...?!?!?
benere aQ koment apa tho?]

Anonymous said...

Simpati untuk Pak Harto terus bergulir di antara yang menghujatnya. Saya pikir ini tak bisa ditimpakan kesalahan hanya pada 1 orang. Yup, kasian.

Toim said...

yo, makasi dah kasih komen, mbakyu ilma :P

Juminten said...

waduh, ndak tau mau ngomong apa.
soalnya ndak terlalu ngerti kasus soeharti... eh, soeharto. xP
tp jiwa yg besar pasti mampu memaafkan! ;)

Toim said...

duileee, baek bgt kamu, neng ;P