Saturday, June 23, 2007

Pemanasan Global

Pemanasan global adalah peningkatan rata-rata temperatur permukaan bumi.Sejak akhir 1800, rata-rata temperatur global bumi telah meningkat sekitar 0.7 sampai 1.4 ºF (0.4 sampai 0.8 ºC).Banyak ahli memperkirakan bahwa rata-rata suhu bumi akan meningkat 2.5 sampai 10.4 ºF (1.4 - 5.8 ºC) di sekitar tahun 2100.Peningkatan suhu tersebut diperkirakan akan terus melonjak dari tahun ke tahun.
Para ahli mengkhawatirkan bahwa kehidupan manusia dan alam sekitar tidak akan dapat beradaptasi dengan perubahan iklim yang sangat cepat.Seperti yang diketahui, alam sekitar terdiri dari organisme-organisme hidup dan tumbuh -tumbuhan, dan pemanasan global dapat mengakibatkan kerusakan alam.Oleh sebab itu, himbauan terhadap negara-negara penghasil gas penyebab pemanasan global diharapkan menyetujui draft untuk membatasi penggunaan gas yang menyebabkan suhu bumi semakin panas.

Penyebab Pemanasan Global

Para klimatologis (ahli yang mempelajari iklim bumi) telah menganalisa bahwa pemanasan global telah terjadi sejak tahun 1800.Klimatologis juga menyimpulkan bahwa aktivitas para manusia juga yang menyebabkan pemanasan global dengan menyebarkan gas-gas yang mengakibatkan terperangkapnya panas sehingga tak dapat kembali ke luar angkasa (atmosfir).
Penyebab utama yang berkontribusi besar dalam pemanasan global adalah pembakaran bahan bakar yang berasal dari fosil (batu bara, minyak dan gas alam) dan pembabatan hutan.Sebagian besar pembakaran berasal dari kendaraan, asap pabrik dan pembangkit tenaga listrik untuk perumahan dan perkantoran.Pembakaran dari bahan bakar yang berasal dari fosil menghasilkan karbon dioksida (CO2).CO2 adalah gas yang memperlambat pelepasan panas ke atmosfir.Pohon dan tumbuh-tumbuhan lain menghilangkan CO2 dari udara selama proses fotosintesa (proses tumbuhan untuk menghasilkan makanan).
Sebagian kecil ahli berdebat bahwa peningkatan gas CO2 tidak mempengaruhi suhu bumi secara signifikan.Mereka malah berpendapat bahwa proses alami-lah yang mengakibatkan pemanasan global.Proses alami tersebut termasuk meningkatnya energi panas yang dipancarkan oleh matahari, tetapi mayoritas klimatologis percaya bahwa energi panas bumi hanya sebagian kecil saja penyebab dari pemanasan global.

Akibat Pemanasan Global

Pemanasan global yang berkelanjutan dapat menyebabkan efek kerusakan yang berat.Pemanasan global dapat membunuh tanaman dan hewan-hewan yang hidup di laut.Selain itu, dapat juga memaksa hewan-hewan bermigrasi ke habitat yang baru serta cuaca dapat berubah sewaktu-waktu yang mengakibatkan banjir, kemarau, dan sering munculnya badai perusak.Pemanasan global juga dapat melelehkan es kutub yang mengakibatkan naiknya permukaan laut.Wabah penyakit juga gampang menyebar kemana-mana serta sering turunnya hasil panen yang dituai oleh para petani.

Tip Mengurangi Pemanasan Global

Klimatologis telah mempelajari bahwa untuk membatasi pemanasan global ada dua cara yaitu: pembatasan pembuangan gas CO2 dan juga pembeslahan gas-gas karbon.
Dua cara efektif untuk membatasi penggunaan CO2 adalah dengan mengganti bahan bakar yang berasal dari fosil dengan energi lain yang tidak menghasilkan CO2 atau menggunakan bahan bakar fosil dengan efisien.Energi alternatif lain yang dapat dilirik dan diberdayakan adalah energi yang berasal dari angin, sinar matahari, nuklir juga panas bumi.Telah terbukti banyak penemuan yang dapat menggunakan sumber energi alternatif di atas selain energi dari bahan bakar fosil, tetapi kelemahannya energi alternatif tersebut masih mahal dalam biaya operasi.Makanya, banyak diperlukan penelitian lagi untuk mengurangi biaya-biaya tersebut.
Peng-efisienan dalam penggunaan energi bahan bakar dari fosil dapat juga dilakukan dengan mengurangi jumlah kendaraan bermotor atau mengatur pembakaran yang ada di kendaraan bermotor.Ada juga kendaraan bermotor yang bernama mobil hybrid yang menggunakan batere listrik dan bahan bakar gas.
Sedangkan pembeslahan gas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan menyimpan gas karbon dioksida di penyimpanan bawah tanah atau di air atau cara ke dua disimpan dalam tumbuhan hidup.
Penyimpanan dalam bawah tanah atau perairan dapat dilakukan dengan menginjeksi emisi CO2 industri ke dalam tanah atau ke perairan luas.Gas- gas CO2 tersebut disimpan dalam ruang kosong di bawah tanah yang sudah dikosongkan dari gas-gas lain dan minyak bumi.Sedangkan di cara ke dua, dengan cara CO2 disimpan dalam tumbuhan yang hidup di alam bebas.Tumbuhan akan menyerap CO2 dari atmosfir dan akan meng-kombinasikan dengan hidrogen untuk membuat zat gula.Hutan-hutan bahkan ladang dapat mengikat karbon sehingga karbon tersebut tidak dapat leluasa bergerak ke angkasa.

2 comments:

agam said...

Kalo Indonesia, serpertinya koq gak bakalan ngurusin masalah ini. Amerika aja yang banyak duit gak mau ikutan Protokol Kyoto.

Toim said...

iya jg seh, tp udah bnyk negara dah mulai menyadari akibat dari pemanasan global, mangkanya dah mulai rame2 ninggalin bhn bakar fossil