Tuesday, May 8, 2007

Manchester United

Semuanya bermula di tahun 1878, kala itu Manchester United masih bernama Newton Heath.Newton Heath sendiri adalah nama kota bagian dari Manchester.Pada saat itu, ada sekelompok pekerja lintasan kereta api yang mempunyai hobi sepakbola.Lalu, karena mereka ingin terjun secara serius ke hobi mereka itu, mereka sepakat untuk membentuk klub bernama Newton Heath LYR (Newton Heath Lancashire & Yorkshire Railway).
Awalnya, mereka hanya bertanding dengan sesama pekerja kereta api dari perusahaan lain.Makin lama, Newton Heath menjelma menjadi klub yang sulit dikalahkan.Akan tetapi, meski liga Inggris terbentuk di tahun 1888, mereka belum mendaftar untuk bergabung di liga.
Setelah dua tahun menata kekuatan, akhirnya mereka mulai memberanikan diri untuk mendaftar di liga.Sayangnya, pihak liga menolak mereka untuk menjadi anggota liga Inggris.Barulah, setelah mereka mencoba sebanyak tiga kali, akhirnya mereka resmi bergabung di dalam anggota liga Inggris di tahun 1892.
Sayangnya, ketika mereka bergabung di liga Inggris untuk pertama kalinya, perjalanan mereka tidak semulus yang diperkirakan.Mereka sempat kalah beberapa kali
dan gawang mereka banyak kebobolan, dan total gawang mereka kebobolan 85 kali.
Di musim kedua, Newton Heath melaluinya dengan lebih buruk lagi.Mereka sempat mampir mencicipi Divisi II untuk pertama kalinya.Otomatis, moral pemain dan pengurus klub pun anjlok.Keuangan pun menipis, hingga sempat terpikir oleh presiden klub kala itu, William Healey, untuk menjual klub karena terlilit utang yang cukup besar.
Untungnya, pertolongan Yang Maha Kuasa tidak jauh-jauh dari Newton Heath.Di tahun 1902, di saat kebangkrutan sudah di depan mata dan prestasi yang terus menurun, untunglah mereka mempunyai kapten, Harry Stafford, yang sangat mencintai klub, berinisiatif untuk mencari dana.Maka, dimulailah bazaar untuk penggalangan dana untuk menyelamatkan klub.Sialnya, anjing milik Harry Stafford menghilang entah kemana.Setelah dicari ke sana kemari, akhirnya, anjing tersebut ditemukan oleh John Henry Davies, seorang pengusaha anggur kaya di Manchester.
Melihat anjing yang sangat cantik itu, kontan membuat Davies berniat untuk membelinya.Dia berniat untuk memberi anjing itu untuk kado ulang tahun anak perempuaannya.Stafford pun menolak secara halus usulan Davies itu.Tapi, karena Davies kadung jatuh cinta terhadap anjing Stafford, ia pun bersedia menanamkan modal untuk menyelamatkan klub Newton Heath, asal Stafford bersedia anjingnya dibeli.Dengan berat hati, Stafford pun setuju.
Davies ternyata menepati janjinya untuk menyelamatkan Newton Heath dari kebangkrutan.Bahkan, ia sendiri ditunjuk menjadi presiden klub.Ia pun mengusulkan agar nama Newton Heath diganti.
Ia pun mengusulkan nama Manchester, karena Newton Heath adalah bagian dari Manchester.Banyak nama untuk menjadi nama belakang Manchester, tetapi akhirnya United-lah nama yang paling digadang-gadang menjadi nama belakang Manchester.
Akhirnya, di April 1902, nama Newton Heath resmi berganti menjadi Manchester United.Di musim 1902-1903, dengan adanya penyokong dana segar baru, mereka pun dapat membeli pemain baru untuk memperbaiki prestasi.Walhasil, prestasi mereka pun terdongkrak lumayan drastis ke peringkat 5.
Gairah dan semangat mereka pun hadir melihat grafik penampilan mereka yang menguat.Terlebih, ketika Ernst Mangnaal hadir, manajer Manchester United (MU) kala itu.
Mangnaal hanya butuh tiga musim untuk mengangkat MU dari lembah Divisi II.Mereka pun promosi ke divisi I, dan mereka berhasil menjadi kampiun Divisi I untuk pertama kalinya di tahun 1907-1908.Gelar kedua mereka dapatkan di musim selanjutnya.Kali ini dari ajang piala FA.Mereka mendapatkannya setelah menang 1-0 dari Bristol lewat gol Sandy Turnbull.
MU-pun mulai meraih gelar juara liga mereka kembali di tahun 1910-1911.Dan yang lebih indahnya lagi, mereka mendapat hasil bagus tersebut di kandang mereka sendiri, Old Trafford.
Sayang, setelah mereka berhasil meraih gelar juara liga tersebut, prestasi mereka tak terus mengkilap.Mereka banyak gagal-nya daripada sukses-nya.Kritikan dan cacian datang terus menerpa, dan puncaknya, sang manajer Ernst Magnaal hijrah ke rival mereka, Manchester City.
Dan pasca kepergian Magnaal, MU pun berbenah.Tetapi, karena saat itu terjadi perang dunia I, maka liga Inggris pun diliburkan selama 4 tahun.Usai perang, jagoan mereka, Sandy Turnbull ternyata meninggal di dalam peperangan.Dan imbasnya, prestasi mereka pun terperosok.Di tahun 1921-1922, mereka kembali terdegradasi ke divisi II.
Kondisi tak mengenakkan ini berlangsung cukup lama.Musim 1926-1927, lagi-lagi MU mengalami krisis keuangan yang cukup signifikan.Ditambah, kekecewaan para suporter yang terlanjur jenuh dengan prestasi MU yang terus melorot, akibatnya mereka memboikot tidak mau menonton pertandingan MU di Old Trafford.Kontan saja, akibat pemboikotan tersebut, keuangan MU yang sudah krisis, tambah babak belur.Bahkan, hampir-hampir saja, stadion kebanggan mereka Old Trafford, digadaikan akibat tak mampu membayar lunas pinjaman.
Tapi, lagi-lagi, dewi fortuna memayungi keberuntungannya.MU pun mendapat suntikan dana dari James Gibson untuk melunasi hutang-hutangnya.Meski begitu, prestasi MU belum kunjung membaik.Hingga musim 1937-1938, MU bolak balik naik turun divisi II bak yoyo.Barulah di musim 1938-1939, mereka kembali ke divisi I, setelah sebelumnya juara divisi II.
MU pun mulai bangkit.Namun, lagi-lagi MU dihadang masalah.Namun, kali ini oleh faktor non teknis, yaitu terjadinya perang dunia II.Liga pun terpaksa dihentikan selama tujuh musim.Parahnya lagi, stadion kebanggaan mereka, Old Trafford, luluh lantak di bom oleh musuh.
Akhirnya, setelah perang dunia usai, barulah liga digulirkan lagi.Karena Old Trafford habis di bom dan belum selesai dibangun, MU pun menumpang di stadion rival mereka, Maine Road milik Manchester City.Di tahun juga inilah MU mulai bangkit.Kedatangan Matt Busby di posisi manajer memberikan angin baru perubahan bagi MU.Baru satu musim MU dipegang oleh Busby, MU langsung melejit ke posisi 2 klasemen.Musim berikutnya, MU dibawa Busby meraih gelar FA Cup untuk kedua kalinya.Menyusul kemudian di musim 1951-1952, barulah MU mencicipi manisnya sebagai juara liga Inggris.
MU pun menjelma sebagai tim yang menggetarkan tim manapun di Eropa.Dengan materi jempolan di setiap lini macam Duncan Edwards, Roger Byrne, Tommy Taylor dan lainnya, MU pun mulai merambah di Liga Champion.Sayang, di musim 1957-1958, terjadi tragedi yang memilukan bagi MU.Pesawat yang mereka tumpangi jatuh di kota Muenchen, dan banyak menewaskan pemain andalan MU.Tim hebat ini akhirnya harus kandas karena faktor non teknis.
Tetapi, dengan semangat menyala-nyala, sang manajer, Matt Busby, mulai menyusun kekuatan baru.Dengan tangan dingin dan otak yang brilian, Busby mulai merekrut pemain-pemain berkualitas seperti Dennis Law yang didatangkan dari Torino, serta merekrut pemain muda Nobby Styles.Dengan racikan pemain-pemain tua muda berkualitas diatas plus Bobby Charlton dan Dennis Violet, terbentuklah MU baru dengan julukan "Busby Babes".Gelar demi gelar terus diraih oleh MU.
Sampai pada puncaknya, mereka bermain di liga bergengsi Eropa, Liga Champions.Di partai-partai pertama, MU belum menemukan hambatan berarti, sampai di semifinal Champions 1966, mereka bertemu dengan Real Madrid, raksasa sepakbola kala itu.Lewat perjuangan yang keras, MU berhasil menekuk Madrid dengan agregat 4-3.
Di final yang diselenggarakan di Wembley, Inggris, MU akhirnya berhasil menuntaskan dahaga juara mereka dengan menundukkan Benfica, 4-1.MU pun menjadi juara Eropa untuk pertama kalinya.

No comments: